Membaca Surat al-Jin Untuk Memanggil Jin
Apakah ketika kita membaca surat al jin, sama saja seperti kita memanggil jin ? mohon pencerahan nya ustad.. trima ksh..
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan keutamaan membaca surat al-Jin. Diantaranya, hadis yang menyatakan,
من أكثر قراءة : {قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ} [الجن : 1] لم يصبه في الحياة شيء من أعين الجنّ ولا نفثهم ولا سحرهم ولا كيدهم
Siapa yang sering membaca surat al-Jin maka sepanjang hidupnya dia akan terlindungi dari gangguan pandangan mata jin (penyakit ain), gangguan hembusan mereka, sihir mereka dan tipu daya mereka.
Hadis ini palsu, kami temukan di kitab Syiah yang berjudul Tsawab al-A’mal.
Dan ada hadis yang semisal, yang statusnya tidak lebih baik dibandingkan hadis di atas.
Ada apa dengan surat al-Jin
Surat ini dinamakan surat al-Jin karena di dalamnya bercerita ada sekelompok jin yang mendengarkan bacaan al-Quran, hingga mereka masuk islam. Kemudian mereka kembali ke komunitas para jin dan mendakwahkan islam kepada mereka.
Allah berfirman,
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا . يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا . وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا
Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan kami, dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. (QS. al-Jin: 1-3)
Allah menceritakan keimanan jin dan semua keyakinannya setelah mendengarkan al-Quran.
Allah juga sebutkan di surat al-Ahqaf:
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ . قَالُوا يَاقَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُسْتَقِيمٍ
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. (QS. al-Ahqaf: 29-30)
Setelah jin itu beriman kepada al-Quran, mereka kembali ke komunitasnya (para jin) dan menyampaikan peringatan kepada mereka, mengajak para jin untuk beriman kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hanya saja, ulama berbeda pendapat, apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah secara sengaja membacakan ayat al-Quran khusus untuk jin ataukah beliau membaca biasa, kemudian ada jin yang mendengar?
[Pendapat pertama], bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan ayat al-Qur’an untuk para jin
Dari Ma’an bin Abdurrahman dari ayahnya,
سَأَلْتُ مَسْرُوقًا: «مَنْ آذَنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْجِنِّ لَيْلَةَ اسْتَمَعُوا القُرْآنَ؟»، فَقَالَ: حَدَّثَنِي أَبُوكَ يَعْنِي عَبْدَ اللَّهِ أَنَّهُ «آذَنَتْ بِهِمْ شَجَرَةٌ»
Aku pernah bertanya kepada Masruq, ‘Siapa yang memberi thu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait keberadaan jin pada malam ketika mereka mendengarkan al-Quran?’
Jawab Masruq, bahwa ayahmu – yaitu Abdullah bin Mas’ud – bahwa yang memberi tahu beliau tentang keberadaan mereka adalah pohon. (HR. Bukhari 3859).
[Pendapat kedua], Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah secara khusus membacakan untuk jin
Beliau hanya membaca al-Quran pada saat shalat, kemudian ada jin yang turut mendengar. Lalu jin ini menyampaikannya kepada kaumnya sesama jin. Artinya, beliau tidak secara khusus membacakan al-Quran untuk jin.
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma menceritakan,
مَا قَرَأَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْجِنِّ وَمَا رَآهُمُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membacakan al-Quran kepada jin dan beliau juga tidak melihat mereka. (HR. Muslim 449)
Pendapat yang lebih mendekati, bahwa keterangan Ibnu Abbas itu terkait pertama kalinya jin mendengar al-Quran dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semntara riwayat Ibnu Mas’ud menyebutkan, bahwa ada da’i dari kalangan jin yang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau membacakan ayat al-Quran kepadanya.
Karena disebutkan dalam riwayat lain dari Ibnu Mas’ud, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَتَانِي دَاعِي الْجِنِّ فَذَهَبْتُ مَعَهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنَ
Ada seorang dai dari kalangan jin yang mendatangiku, lalu aku pergi bersamanya dan aku bacakan al-Quran kepadanya. (HR. Muslim 450)
Apapun pendapat itu, ini semua tidak ada kaitannya dengan kehadiran jin ketika kita membaca surat al-Jin atau membaca surat al-Ahqaf ayat 29 – 31. Ayat ini membahas tentang keberadaan jin yang beriman, dan bukan berarti kita dibaca akan mengundang jin untuk beriman. Apalagi diyakini bisa memanggil jin, jelas ini tidak benar.
Demikian, Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/33675-membaca-surat-al-jin-untuk-memanggil-jin.html